KECAMATAN COBLONG BANDUNG
Interaksi
sosial merupakan hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling
mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan
antara kelompok dan kelompok. Pengertian ini sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Gillin. Beliau berpendapat bahwa, interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu
dan kelompok atau antarkelompok. Di dalam hubungan tersebut, individu atau
kelompok bekerja sama atau berkonflik, melakukan interaksi, baik formal atau
tidak formal, langsung atau tidak langsung. Pasar adalah tempat
penjual dan pembeli bertemu, barang dan jasa tersedia untuk dijual dan akan
terjadi pemindahan hak milik (Swastha, 1996: 50). Pertemuan penjual dan pembeli
memungkinkan tejadinya interaksi sosial. Dalam kegiatan transaksi jual beli
setiap individu baik penjual maupun pembeli akan melakukan hubungan sosial yang
dipengaruhi oleh konteks sosial budaya yang berkembang dalam kehidupan
masyarakat. Proses interaksi yang terjadi baik itu berupa kegiatan jual beli
maupun kegiatan yang lain akan memunculkan bentuk-bentuk interaksi.
Jumat, 28
November 2014 pukul 6.20 WIB penulis melakukan observasi interaksi terhadap
para penjual dengan pembeli di Pasar Simpang Dago, Kecamatan Coblong, Bandung.
Dari observasi yang penulis lakukan, penulis memperoleh informasi diantaranya :
1.
Pelaku interaksi di pasar, dilakukan oleh dua orang
atau lebih. Penulis melakukan pengamatan terhadap penjual tahu. Seorang
pedagang dapat melakukan interaksi dengan beberapa pembeli dalam waktu yang
bersamaan.
2.
Terjadi kontak sosial antara pedagang tahu dengan
pembeli tahu. Kontak sosial berdasarkan kegiatan yang mereka lakukan ialah
bentuk kontak sosial primer atau langsung, karena penjual dan pembeli tahu
tidak memerlukan perantara lain seperti alat komunikasi untuk berinteraksi,
sehingga mereka melakukan kontak secara
langsung atau primer di pasar.
3.
Terdapat komunikasi antara penjual dan pembeli tahu.
Penulis melihat komunikasi yang mereka lakukan sebatas mengenai harga dan jumlah barang yang akan
dibeli. Pembeli menanyakan soal harga kepada penjual dan penjual menjawab
pertanyaan pembeli. Kemudian penjual menanyakan seberapa banyak tahu yang akan
dibeli. Hal tersebut merupakan bentuk komunikasi yang mereka lakukan secara
primer atau langsung. Jenis komunikasi yang mereka gunakan merupakan jenis
komunikasi verbal, yaitu menggunakan kata-kata seperti yang penulis sebutkan
sebelumnya. Namun, terkadang pembeli menanggapi komunikasi dari penjual dengan
menggunakan bahasa isyarat yaitu komunikasi non verbal atau bahasa tubuh. Hal
tersebut terlihat ketika salah seorang pembeli ikan asin menggelengkan kepala
usai bertanya soal harga kepada penjual dengan maksud pembeli tidak menyetujui
harga yang ditawarkan oleh penjual ikan asin.
4.
Adanya reaksi atas komunikasi yang
dilakukan oleh penjual dan pembeli ikan asin. Setelah melakukan tawar menawar
dan pembeli menyetujui harga yang ditawarkan oleh penjual, terlihat terdapat
reaksi yang dilakukan oleh pedagan yaitu dengan mengambil ikan asin yang hendak
dibeli oleh pembeli kemudian menimbang dan membungkusnya. Sedangkan reaksi yang
dilakukan oleh pembeli setelah menawar adalah mengambil uang yang ada didalam
kantong.
5.
Adanya timbal balik antara penjual dan
pembeli, baik penjual dan pembeli tahu maupun penjual dan pembeli ikan asin.
Timbal baliknya adalah penjual mendapatkan keuntungan atas penjualan barang
dagangan mereka sedangkan pembeli mendapatkan barang - barang yang mereka butuhkan.
6.
Proses interaksi sosial yang mereka
lakukan adalah adalah termasuk ke dalam proses sosial asosiatif kerjasama. Yang
dimaksud kerjasama adalah dua atau lebih orang/kelompok melakukan kerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu. Kerja sama timbul ketika orang-orang menyadari
adanya kepentingan yang sama pada saat bersamaan, dan mempunyai pengertian
bahwa kepentingan yang sama tersebut dapat lebih mudah dicapai apabila
dilakukan bersama-sama. Penjual dan pembeli bekerja sama untuk mencapai tujuan
mereka. Penjual memiliki tujuan dengan modal sekecil – kecilnya mereka
menginginkan memperoleh keuntungan yang sebesar- besarnya, sedangkan pembeli
memiliki tujuan dengan mengeluarkan pengorbanan yang sekecil – kecilnya
mendapatkan keuntungan yang besar pula. Mereka bekerja sama untuk memperoleh
keuntungan di bidang ekonomi.
7.
Penulis juga memperoleh informasi mengenai perbedaan
suasana pasar Simpang Dago di pagi hari dan di malam hari. Suasana pasar pada
pagi hari menurut penulis nampak terlihat lebih ramai dibandingkan dengan
suasana pasar pada malam hari. Di samping itu, pada pagi hari pasar Simpang
Dago didominasi oleh penjual sayur mayur atau bahan mentah makanan, sedangkan
pada malam hari didominasi oleh penjual makanan seperti penjual gorengan,
warung pecel lele, dan pem-pek khas Palembang. Pada pagi hari ketika penulis
melakukan observasi, terlihat beberapa petugas keamana dan ketertiban bersama
seorang polisi sedang berjaga – jaga di pinggir pasar dengan maksud agar
aktivitas pasar tidak mengganggu arus lalun lintas sepanjang jalan Ir.H.Juanda Bandung tepatnya
didepan pasar Simpang dago.
Keterangan : Gambar
diatas menunjukkan bentuk interaksi yang dilakukan oleh penjual tahu dengan
beberapa pembeli tahu di pasar Simpang Dago pada Jumat pagi 28 November 2014.
Interaksi dilakukan dengan komunikasi verbal dan kontak sosial langsung atau
primer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar