Senin, 16 Februari 2015

Psikologi Umum _Observasi Interaksi di Pasar Simpang Dago_

Semester 1
LAPORAN OBSERVASI INTERAKSI DI PASAR SIMPANG DAGO
 KECAMATAN COBLONG BANDUNG
            Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok. Pengertian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Gillin. Beliau berpendapat bahwa, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu dan kelompok atau antarkelompok. Di dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik, melakukan interaksi, baik formal atau tidak formal, langsung atau tidak langsung. Pasar adalah tempat penjual dan pembeli bertemu, barang dan jasa tersedia untuk dijual dan akan terjadi pemindahan hak milik (Swastha, 1996: 50). Pertemuan penjual dan pembeli memungkinkan tejadinya interaksi sosial. Dalam kegiatan transaksi jual beli setiap individu baik penjual maupun pembeli akan melakukan hubungan sosial yang dipengaruhi oleh konteks sosial budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Proses interaksi yang terjadi baik itu berupa kegiatan jual beli maupun kegiatan yang lain akan memunculkan bentuk-bentuk interaksi.
Jumat, 28 November 2014 pukul 6.20 WIB penulis melakukan observasi interaksi terhadap para penjual dengan pembeli di Pasar Simpang Dago, Kecamatan Coblong, Bandung. Dari observasi yang penulis lakukan, penulis memperoleh informasi diantaranya :
1.        Pelaku interaksi di pasar, dilakukan oleh dua orang atau lebih. Penulis melakukan pengamatan terhadap penjual tahu. Seorang pedagang dapat melakukan interaksi dengan beberapa pembeli dalam waktu yang bersamaan.
2.        Terjadi kontak sosial antara pedagang tahu dengan pembeli tahu. Kontak sosial berdasarkan kegiatan yang mereka lakukan ialah bentuk kontak sosial primer atau langsung, karena penjual dan pembeli tahu tidak memerlukan perantara lain seperti alat komunikasi untuk berinteraksi, sehingga mereka  melakukan kontak secara langsung atau primer di pasar.
3.        Terdapat komunikasi antara penjual dan pembeli tahu. Penulis melihat komunikasi yang mereka lakukan sebatas  mengenai harga dan jumlah barang yang akan dibeli. Pembeli menanyakan soal harga kepada penjual dan penjual menjawab pertanyaan pembeli. Kemudian penjual menanyakan seberapa banyak tahu yang akan dibeli. Hal tersebut merupakan bentuk komunikasi yang mereka lakukan secara primer atau langsung. Jenis komunikasi yang mereka gunakan merupakan jenis komunikasi verbal, yaitu menggunakan kata-kata seperti yang penulis sebutkan sebelumnya. Namun, terkadang pembeli menanggapi komunikasi dari penjual dengan menggunakan bahasa isyarat yaitu komunikasi non verbal atau bahasa tubuh. Hal tersebut terlihat ketika salah seorang pembeli ikan asin menggelengkan kepala usai bertanya soal harga kepada penjual dengan maksud pembeli tidak menyetujui harga yang ditawarkan oleh penjual ikan asin.
4.        Adanya reaksi atas komunikasi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli ikan asin. Setelah melakukan tawar menawar dan pembeli menyetujui harga yang ditawarkan oleh penjual, terlihat terdapat reaksi yang dilakukan oleh pedagan yaitu dengan mengambil ikan asin yang hendak dibeli oleh pembeli kemudian menimbang dan membungkusnya. Sedangkan reaksi yang dilakukan oleh pembeli setelah menawar adalah mengambil uang yang ada didalam kantong.
5.        Adanya timbal balik antara penjual dan pembeli, baik penjual dan pembeli tahu maupun penjual dan pembeli ikan asin. Timbal baliknya adalah penjual mendapatkan keuntungan atas penjualan barang dagangan mereka sedangkan pembeli mendapatkan barang -  barang yang mereka butuhkan.

6.        Proses interaksi sosial yang mereka lakukan adalah adalah termasuk ke dalam proses sosial asosiatif kerjasama. Yang dimaksud kerjasama adalah dua atau lebih orang/kelompok melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Kerja sama timbul ketika orang-orang menyadari adanya kepentingan yang sama pada saat bersamaan, dan mempunyai pengertian bahwa kepentingan yang sama tersebut dapat lebih mudah dicapai apabila dilakukan bersama-sama. Penjual dan pembeli bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka. Penjual memiliki tujuan dengan modal sekecil – kecilnya mereka menginginkan memperoleh keuntungan yang sebesar- besarnya, sedangkan pembeli memiliki tujuan dengan mengeluarkan pengorbanan yang sekecil – kecilnya mendapatkan keuntungan yang besar pula. Mereka bekerja sama untuk memperoleh keuntungan di bidang ekonomi.
7.        Penulis juga memperoleh informasi mengenai perbedaan suasana pasar Simpang Dago di pagi hari dan di malam hari. Suasana pasar pada pagi hari menurut penulis nampak terlihat lebih ramai dibandingkan dengan suasana pasar pada malam hari. Di samping itu, pada pagi hari pasar Simpang Dago didominasi oleh penjual sayur mayur atau bahan mentah makanan, sedangkan pada malam hari didominasi oleh penjual makanan seperti penjual gorengan, warung pecel lele, dan pem-pek khas Palembang. Pada pagi hari ketika penulis melakukan observasi, terlihat beberapa petugas keamana dan ketertiban bersama seorang polisi sedang berjaga – jaga di pinggir pasar dengan maksud agar aktivitas pasar tidak mengganggu arus lalun lintas  sepanjang jalan Ir.H.Juanda Bandung tepatnya didepan pasar Simpang dago.
Keterangan : Gambar diatas menunjukkan bentuk interaksi yang dilakukan oleh penjual tahu dengan beberapa pembeli tahu di pasar Simpang Dago pada Jumat pagi 28 November 2014. Interaksi dilakukan dengan komunikasi verbal dan kontak sosial langsung atau primer.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar